Terus terang, persiapan saya saat hamil adik sampai saat ia terlahir di dunia tidak seperti saat saya hamil anak pertama. Jarak yang tidak terlalu jauh (kakak baru 7 bulan saat saya mengetahui adik telah berusia 4 minggu dalam rahim) menjadikan saya belajar dari pengalaman. Saat hamil, saya pun tidak memeriksakan kandungan serutin saat mengandung kakak, hanya sekali per trisemerster. Bukan karena rasa sayang saya berbeda, namun lebih karena saya sudah dapat memprediksi apa yang akan dikatakan dan dilakukan di ruang kontrol hehehe... Qodarullah memang tidak terjadi sesuatu yang berbahaya dengan kandungan saya.
Pun setelah Adik lahir, saya tidak membaca kembali bacaan seputar ASI dan MPASI karena masih segar rasanya dalam pikiran bagaimana semua itu saya lakukan terhadap si sulung. Alhamdulillah saya tidak memiliki masalah dengan proses pemberian ASI dan MPASI Faqih (si sulung), ia mulai dengan bubur saring dan naik tekstur dengan cepat. Masalah jenis makanan saya pun tiada khawatir karena ia tipe pemakan segala. Well... kesimpulannya, cerita Mpasi Faqih berjalan mulus sekali.
![]() |
Faqih 1 tahun sudah makan makanan keluarga |
Kisah MPASI Dek Silmi tidak semulus kakaknya, walaupun ilmu yang diterapkan plek ketiplek sama. Dimulai dengan menu tunggal 14 hari dilanjut dengan menu empat bintang dan lain sebagainya yang direkomendasikan oleh WHO. Pertama kali saya mencoba bubur saring pisang dan sukses dilepeh-lepeh 😅, oke fine... adek masih belajar. Dilanjut makan sore dengan kentang saring dan yess... ga mau lagi. Baik, gapapa... masih belajar...
Singkat cerita, Adik sulit sekali makan makanan yang disaring, dia terus melepeh-lepeh dan akhirnya keluar semua (muntah). Akhirnya saya turun tekstur, makanannya di blender... Alhamdulillah, untuk buah-buahan ia makan dengan lahap tapiii untuk selain buah dia melancarkan jurus GTM bukan Gerakan Tutup Mulut tetapi Gerakan Terus Mangap nah loh 😜😜 tidak kalah horor dari gerakan tutup mulut loh buibu... karena ya ga ada yang bisa masuk juga. Akhirnya demi untuk kesejahteraan perut Adek, makannya dicampur buah supaya ada manis-manisnya gitu 😅.
![]() |
Adek makan jus mangga 😋 |
Baru berjalan dua minggu (itu pun ga mulus karena lebih banyak yang tercecer daripada yang masuk perut) adek kena campak... ooh noo selera makan Adek rusak parah, setiap yang masuk dimuntahkan, karena saya kasihan melihat malah banyak yang keluar (termasuk ASI) saya putuskan untuk menunda MPASI adek sampai dia sembuh. Alhamdulillah setelah seminggu libur MPASI, adek mulai mau makan lagi, tetapi ya masih dengan yang manis-manis dan diblender.
Tak terasa Adek sudah mau masuk tujuh bulan, langsung saya kebut kebutuhan 30% asupannya dengan menu 4 bintang. Saya kembali mencoba dengan tekstur saring, namun masih belum bisa, baiklah kembali bubur 4 bintang di blender dengan tekstur mendekati cair karena kental sedikit saja dia muntah. Adik masih punya banyak waktu untuk beradaptasi sih, mudah-mudahan hanya masalah waktu saja ya sayang...
Kemampuan anak dalam beradaptasi mempelajari tekstur dan rasa baru makanan memang berbeda. Kita tidak perlu memaksakan, berikan mereka ruang untuk belajar... berdasarkan milestone, bayi 9 bulan sudah harus bisa makan bubur kasar dan saat usianya 1 tahun dia sudah dapat makan makanan keluarga. Jika tidak, ada kemungkinan gangguan tumbuh kembangnya, entah itu dalam kemampuan berbicara atau yang lain.
Untuk saat ini, hal terpenting adalah Adik happy saat makan. Saya tidak mau membuatnya trauma dengan waktu makan... take it easy ya sayang...
Benarlah apabila ada kalimat yang berbunyi 'Ibu adalah pembelajar seumur hidup'. Belajar bagaimana menempa kesabaran untuk selalu menjawab mengapa dan bagaimana segala sesuatu terjadi pada buah hati.