Total Tayangan Halaman

Selasa, 18 September 2018

Komunikasi Produktif - Mengendalikan Emosi

Bunda pasti pernah merasakan gemas bercampur kesal apabila melihat si kecil diperlakukan tidak baik oleh teman sepermainannya, seperti ketika ia dipukul atau saat mainannya dirampas. Tentu saja hal ini merupakan perasaan yang sangat wajar sebagai seorang Ibu, saya pun baru saja mengalami dan merasakannya.

Saat Faqih sedang bermain perosotan, seorang temannya dengan tidak sabar mendorong paksa. Belum sempat Faqih beranjak dari tempatnya, anak itu sudah meluncur menabrak Faqih. Tidak cukup sampai di situ, Ia pun memukul Faqih karena dianggap menghalangi jalannya. Wow... kira-kira seperti apa perasaan Bunda saat melihat si kecil diperlakukan seperti itu? Kesal? Marah?

Perasaan -perasan liar itu tentu saja hinggap dalam hati, namun kekesalan saya dan keterkejutan Faqih atas perlakuan anak tersebut seketika teralihkan oleh suara yang sangat menakutkan, menggelar, ditambah mimik wajah menyeramkan dari Ibu anak tersebut. "Hei... Nakal banget kamu!Mama cubit sini... Bikin Malu!" Teriak sang Mama, anak itu pun langsung menunduk takut, diam menerima omelan orang tuanya.

Seketika rasa kesal saya berganti menjadi iba. Saya langsung menghampiri Faqih dan bertanya
"Kakak gapapa?"
"Cacihan (kasihan)" jawab Faqih seraya menunjuk temannya. Jawaban yang justru tidak terduga karena ternyata kami satu frekuensi.

Setelah kondisi tenang, saya berkata kepada Faqih,"Kak, terima kasih untuk tidak membalas ya".
"Cama-cama (sama-sama)" jawab Faqih.
"Tadi ada yang pukul Kaka, kasihan ya... Boleh ga seperti itu?"
"No No"

Dari peristiwa ini, saya banyak sekali melakukan refleksi. Anak kita mungkin tidak atau belum mengerti apa yang kita lakukan dan katakan, tapi mereka tidak pernah salah meng-copy. Mereka akan merefleksikan apa yang diserapnya di rumah kepada lingkungan. Saat kita saja tidak dapat mengendalikan emosi, maka pantaskah kita meminta si kecil untuk mengendalikan emosinya?

Hari ini saya berterima kasih kepada Faqih, karena Ia mampu mengendalikan emosi dengan tidak membalas bahkan mampu berempati. Kita tidak pernah tahu tingkah laku apa yang akan diserap oleh anak-anak di rumah, karenanya selalu berusaha menjaga sikap dan mengendalikan emosi adalah solusi praktis untuk menanamkan pendidikan akhlak yang baik.


#hari4
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

2 komentar: