Total Tayangan Halaman

Kamis, 27 September 2018

Komunikasi Produktif - Mengganti Perintah dengan Pilihan


Apa kabar Bunda pembelajar? Semoga selalu semangat ya dalam membersamai si kecil yang menggemaskan dan kian cerdas setiap hari. Sudahkah Bunda memeluk dan menghadiahi kecupan manis untuk orang-orang terkasih dalam keluarga Bunda? Kalau belum, saat nanti bertemu Pak suami, langsung sambut dengan pelukan hangat ya… jangan lupa untuk kecup si kecil juga Bun :) 
Nah, sambil menunggu suami tercinta pulang, bolehlah menyimak sedikit cerita hari ini.

***
Hari ini, Saya dan Abinya Faqih sepakat untuk mengajak Faqih menyiram tanaman yang baru saja menampakkan pucuknya. Jujur, menanam adalah hal yang penuh tantangan untuk kami karena di lingkungan tempat kami tinggal banyak sekali ayam yang berkeliaran dan hobi memakan pucuk-pucuk yang baru tumbuh sehingga seringkali tanaman kami mati sebelum bertumbuh, hiks…☹️

Saat mengenalkan kegiatan ini, saya tidak serta merta menyuruh Faqih untuk menyiram tanaman, akan tetapi saya mencoba memancing ketertarikannya terhadap kegiatan tersebut. Seperti biasa, sebelum jam mandi sore adalah waktu Faqih eksplorasi di luar. Saat kami keluar, Faqih langsung mengambil mobil-mobilannya yang berwarna kuning cerah untuk ia naiki, sementara Abi sudah siap dengan ketel yang telah dimodifikasi menjadi alat penyiram tanaman hehehe…. 

Saya biarkan Faqih mengambil mobil- mobilan tersebut. Setelah mobilnya di luar, saya pun menghampiri Faqih;

“Kakak, lihat abi deh…” Faqih menoleh ke arah Abi yang sedang menyiram tanaman.
“Seru ya Kak, siram pohon… pohonnya mau minum. Kakak mau main mobil-mobilan atau mau siram-siram sama Abi?”
“Siraaaaam poohon” teriak Faqih bersemangat dan langsung meninggalkan mobilnya untuk menghampiri Abi.

Duh senangnya melihat ia bersemangat, anak-anak pasti bersemangat ya kalau melihat air mengalir hihihihihi… Sebenarnya saya bisa saja langsung mengarahkan Faqih untuk menyiram tanaman. Namun, apabila kegiatan yang dilakukan adalah pilihannya sendiri tentu Ia akan lebih bersemangat. Inilah salah satu poin yang terdapat dalam komunikasi produktif, mengganti perintah dengan pilihan.

Dengan memberikan pilihan, si kecil dapat belajar mengambil keputusan. Kemampuan mengambil keputusan adalah salah satu modal utama untuk menjadi pribadi yang proaktif. Bukan hanya kemampuan untuk menerima perintah namun juga kemampuan untuk menolak perintah yang dirasa akan menjadi belenggu dalam hidupnya. Saat seseorang telah memiliki kemampuan mengambil keputusan maka bersamanya akan tumbuh sebuah tanggung jawab dan rasa cinta terhadap apa yang Ia lakukan. Bukankah impian setiap manusia untuk dapat melakukan apa yang ia cintai dalam hidupnya? Coz, Passion is oxygen of the soul (anonym), right?



#hari8
#gamelevelsatu
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

2 komentar: